Skip to main content

PT PP: BIM untuk Kesuksesan Konstruksi

Berpengalaman lebih dari 60 tahun dalam portofolio yang beragam dari konstruksi, properti, precast, peralatan, energi dan infrastruktur, perusahaan publik PT PP (Persero) Tbk bersiap untuk langkah berikutnya – menjadi perusahaan konstruksi dan investasi utama di kawasan ASEAN. Beralih dari bisnis hulu serta untuk lebih terlibat dalam proyek infrastruktur besar menjadi strategi kunci mereka, dan penerapan teknologi konstruksi mutakhir seperti Building Information Modelling (BIM), khususnya perangkat lunak Tekla, dipandang sebagai komponen kritis yang akan membantu mewujudkan rencana mereka.

Membidik pasar infrastruktur Indonesia yang berkembang pesat

Di Indonesia saat ini, pasar untuk infrastruktur mengalami pertumbuhan eksponensial. Pemerintah telah meluncurkan inisiatif pendanaan substansial untuk mendorong pengembangan infrastruktur berskala besar di luar Jawa. Sebanyak 30 proyek infrastruktur, termasuk jalan tol, jaringan transportasi publik, dan jalur rel kereta baru, yang bernilai lebih dari $68 miliar telah diprioritaskan dan akan dibangun pada tahun 2019.

“Merebaknya proyek infrastruktur akan meningkatkan permintaan akan sistem pracetak karena kebutuhan konstruksi yang lebih efisien dan cepat, terutama untuk gedung bertingkat dan proyek infrastruktur besar seperti jalan raya, jembatan, jalur rel kereta, dan pelabuhan,” papar  Arief Rahman, BIM Manager PT PP (Persero) Tbk.

Sejalan dengan visi PT PP (Persero) Tbk (PT PP) menjadi perusahaan kelas ASEAN yang berkelanjutan pada tahun 2021, mereka berencana memanfaatkan pertumbuhan pasar infrastruktur di Indonesia sebagai bagian dari upaya ekspansi bisnis.

Dengan fokus yang diperbarui untuk memenangkan proyek konstruksi dan EPC (engineering, pengadaan, dan konstruksi), sangat penting bagi PT PP untuk memiliki alat yang tepat guna mendorong kemajuan operasi dan memfasilitasi proyek berskala besar.

“Agar tetap dapat bersaing, kami percaya bahwa melangkah maju dengan penerapan teknologi konstruksi mutakhir seperti Building Information Modelling (BIM) dapat memberi kami keyakinan dan alat untuk memberikan solusi yang lebih efisien bagi klien,” ungkap Arief.

Desain dan detailing rebar dengan cepat dan mudah

Dengan rencana untuk memenangkan proyek berskala besar, penting bagi PT PP untuk bekerja dengan solusi perangkat lunak yang mampu mengakomodasi proyek besar dengan mudah. Demi meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tim beralih ke BIM dan perangkat lunak Tekla – PT PP pertama kali menggunakan Tekla Structures pada tahun 2015 untuk St Moritz Panakkukang, proyek bangunan multiguna yang terletak di Sulawesi Selatan.

“Kami telah mengevaluasi solusi lain, dan memutuskan bahwa Tekla lebih baik untuk rebar dan detailing baja. Tekla juga memberikan visualisasi yang lebih baik untuk presentasi dan mendeteksi ketidaksesuaian di awal fase desain, yang membantu tim kami menentukan metode dan rencana ereksi terbaik ,” papar Arief.

Setelah mengalami langsung betapa efektifnya perangkat lunak tersebut, tim berkeyakinan untuk menerapkan Tekla Structures pada proyek infrastruktur terbaru mereka, Jembatan Teluk Kendari di Sulawesi Tenggara – jembatan bentang kabel 1,3 km yang menghubungkan Kota Lama Kendari dan Kota Baru Kendari, serta menumbuhkan harapan untuk mendorong perekonomian di Kendari.

Di masa lalu, tim membutuhkan waktu empat bulan untuk merancang jembatan berskala besar, namun dengan Tekla Structures Jembatan Teluk Kendari dirancang hanya dalam satu bulan. Dengan kuantitas beton 75.112 m3 dan baja 11.440.769 kg, proyek ini sangat menantang. Tetapi berkat Tekla Structures, tim mampu merancang model 3D untuk estimasi material pengecoran dengan detaling rebar yang akurat. Model 3D terutama membantu untuk memandu prapabrikasi rebar sebelum pemasangan, seperti menentukan ukuran rebar optimal untuk dipotong dan membantu penempatan rebar secara akurat. Lebih jauh lagi, tim dapat menggunakan model tersebut untuk menghasilkan informasi yang berguna, antara lain, gambar workshop dan jadwal penekukan bar – keduanya sangat penting untuk proses pabrikasi.

Dengan berbagai pihak mengerjakan proyek yang sama, tim dapat berkolaborasi dengan mudah di platform Tekla yang disederhanakan, menggunakan model 3D yang sama di seluruh proyek. Melacak perubahan proyek dalam tim menjadi lebih mudah karena semua orang dapat mengakses model yang sama tanpa kesulitan.

“Visualisasi model 3D Tekla Structures memungkinkan untuk berbagi informasi yang akurat dan berguna, terutama dengan kontraktor membantu mereka memilih metode penempatan rebar yang terbaik, menghitung kuantitas rebar, dan menentukan posisi rebar secara akurat. Hal ini sangat membantu meminimalkan kesalahan dan menghemat waktu selama fase konstruksi yang sebenarnya,” “Selain itu, perubahan desain arsitek pada model 3D mudah dikelola dan tercermin pada perangkat lunak, yang memungkinkan semua pihak yang bekerja di platform BIM melihat perubahan yang sama secara real-time,” Arief menambahkan.

Platform BIM Tekla yang terintegrasi dan terbuka memungkinkan interoperabilitas dengan berbagai jenis aplikasi, termasuk perangkat lunak Trimble. Hal ini terutama membantu apabila tim perlu membuat model beton 3D kustom yang rumit di Sketch up – perangkat lunak yang familier bagi mereka selama bertahun-tahun – yang kemudian dapat diimpor dengan cepat dan mudah ke Tekla Structures.

“Tekla dapat mengonversi model IFC (Industry Foundation Classes) dari Sketch up, yang sangat berguna bagi kami untuk mengimpor model Tekla untuk keperluan detailing,” ungkap. Arief.

Selama proyek Jembatan Teluk Kendari, tim juga melihat peningkatan yang signifikan pada pengiriman desain proyek – desain dan pemasangan rebar di lokasi menjadi jauh lebih cepat. Itu karena tim mampu
merencanakan secara akurat dan menghindari kesalahan dengan visualisasi 3D intuitif sebelum dibangun di lokasi.

“sekarang, jika ada perubahan desain proyek yang memerlukan pengerjaan ulang, tim dapat mengubah model detailing rebar dengan mudah dan menghemat waktu tiga bulan dibandingkan metode konvensional,” ungkap Arief.

Model 3D yang penuh informasi membantu tim mempersingkat waktu pengembangan dan memberi mereka persiapan groundwork untuk eksekusi yang terencana dengan baik secara presisi. Karena detail kuantitas dan pemasangan rebar dapat diperinci dan dihitung secara akurat, konflik dapat ditemukan lebih dini, yang meminimalkan kesalahan masnusia dan mengurangi waktu penyiapan selama fase desain proyek.

Melangkah maju dengan Tekla

Yang paling berkesan bagi tim di PT PP mengenai Tekla adalah fleksibilitas dan kemudahan yang diberikan oleh perangkat lunak tersebut. Antarmuka yang mudah digunakan membantu melancarkan transisi tim ke platform BIM. Yang terpenting, peningkatan dalam kolaborasi, efisiensi, dan interoperabilitas sangat signifikan.

Manfaat jangka panjang penerapan BIM dan khususnya perangkat lunak Tekla, sangat jelas bagi PT PP. “ke depan, kami ingin lebih banyak menggunakan perangkat lunak Tekla di organisasi kami, tidak hanya selama fase desain tetapi juga selama fase konstruksi dan pemasangan, otomatisasi rebar, dan sebagainya,” Arief menyimpulkan.

snap_006_0.png (1877×805)

PT PP (PERSERO) TBK
PT PP (Persero) Tbk pertama kali didirikan dengan nama NV Pembangunan Perumahan pada tahun 1953 sebagai perusahaan konstruksi dan investasi. Pada tahun 1971, PT PP menjadi Badan Usaha Milik Negara pertama di bidang konstruksi di Indonesia, dan pada tahun 2010 berhasil menjadi perusahaan publik. Sejak saat itu, mereka telah melakukan diversifikasi bisnis ke berbagai bidang, termasuk engineering, pengadaan, dan konstruksi (EPC), properti, pracetak, peralatan, energi, dan infrastruktur. PT PP saat ini memiliki total tujuh lini bisnis, yang dikelompokkan dalam tiga kategori. Yang pertama adalah bisnis hulu (PP Properti, PP Energi, dan PP Infrastruktur), yang kedua bisnis penghubung (PP Konstruksi dan PP EPC), dan yang ketiga bisnis hilir (PP Pracetak dan PP Peralatan). Diversifikasi ini ditujukan untuk memperkuat keberlanjutan bisnis PT PP sebagai perusahaan.
www.pt-pp.com

 

MANFAAT UTAMA SOLUSI TEKLA BAGI PT PP

Berkolaborasi dan berintegrasi berkat pendekatan BIM terbuka/Open BIM.

Membuat model dari berbagai material.

 Menangani struktur besar dan rumit.

Membuat model yang dapat dibangun secara akurat.

Melancarkan aliran informasi dari fase desain dan detailing ke lokasi konstruksi.

Mr. Arief Rahman on Tekla's rebar and steel detailing abilities
“Kemampuan detailing rebar dan baja Tekla lebih baik dari perangkat lunak lainnya. Kemampuannya untuk mendeteksi ketidaksesuaian di awal fase desain sangat berharga dan menjadi aset penghemat waktu untuk proyek kami, memungkinkan eksekusi secara kritis dengan presisi lebih tinggi.”
Mr. Arief Rahman
BIM Manager
PT PP (Persero) Tbk
Mr. Arief Rahman on Tekla Structures’ 3d model visualization and open BIM approach
“Dengan visualisasi model 3D dan pendekatan open BIM Tekla Structures, komunikasi antar disiplin jauh meningkat. Model bersama yang kaya informasi memastikan bahwa semua pihak yang terlibat selalu mengetahui perkembangan desain proyek yang terbaru.”
Mr. Arief Rahman
BIM Manager
PT PP (Persero) Tbk
Mr. Arief Rahman on usage of Tekla software
“Penggunaan perangkat lunak Tekla secara lebih komprehensif di seluruh organisasi akan jauh meningkatkan alur kerja kami secara keseluruhan.”
Mr. Arief Rahman
BIM Manager

Enter content here