Skip to main content

PT. Contromation Energy Services Mengimplemtasikan Tekla Pada Proyek Industri Pertambangan


PT. Contromation Energy Services

Contromation adalah penyedia layanan engineering dan konstruksi multidisipliner yang mengkhususkan diri, di antaranya, dalam studi kelayakan proyek, manajemen proyek, desain sistem penanganan material, detailing, manajemen dan commissioning.

Kesuksesan perusahaan ini terutama berkat alat teknis mutakhir, yang memberi mereka daya saing khusus di pasar yang kompetitif.

Faktor yang sangat penting dalam kesuksesan Contromation adalah Tekla, yang digunakan dalam semua proyek perusahaan, memungkinkan Contromation membantu klien menghemat biaya dan produksi yang lebih efisien.

Ketika Contromation diminta menyusun laporan prakelayakan di pabrik pengolahan tembaga di Filipina, mereka mengandalkan Tekla. Laporan ini memerlukan pemodelan pabrik raksasa yang akan menelan biaya pembangunan $220 juta, dengan kapasitas yang direncanakan 15 juta metrik ton per tahun. Pabrik ini akan memiliki stasiun untuk crushing, conveying, stockpiling, scrubbing, crushing sekunder dan tersier, sirkuit pengambangan proses, dan area penyimpanan konsentrat.

Estimasi proyek yang lebih akurat
Laporan prakelayakan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran biaya yang dibutuhkan untuk membangun pabrik. Umumnya, laporan ini menargetkan akurasi plus minus 25 persen.

Edmund Anderson, General Manager Contromation, menyatakan bahwa dengan menggunakan Tekla untuk membuat model yang lebih detail, perusahaan itu dapat menghasilkan estimasi dengan akurasi 10 hingga 1 persen.

“Kami memberi klien cara yang lebih cerdas untuk menghitung biaya modal, dengan kontrol keuangan lebih besar, serta memitigasi risiko. Tekla memungkinkan kemudahan pelacakan yang sangat baik ketika mengonfirmasi kuantitas proyek dengan kemampuan untuk mengekstraksi data dari model berbasis informasi gedung,” jelasnya.

Secara umum, dibutuhkan waktu sekitar delapan minggu untuk menyusun sistem penanganan material dan memproses model, berkat kemampuan Tekla untuk menggunakan ulang inventaris saat mengeksekusi proyek pemodelan baru. “Kemampuan ini meneruskan nilai ke klien dan itu berarti penghematan biaya yang cukup signifikan,” kata Bpk. Anderson. “Klien kemudian dapat memperluas peluang bisnisnya menggunakan model ini dengan animasi resolusi tinggi dan fly-through, dengan biaya yang sama dengan desain proyek 2D tradisional.”

 

Selain studi prakelayakan, Contromation juga menggunakan Tekla untuk studi kelayakan. Pada tahun 2009, mereka menyusun studi kelayakan untuk pabrik pengolahan bijih besi raksasa di Australia Barat.

Studi ini mencakup modularisasi proyek agar setiap modul dapat dibuat di luar Australia, untuk dikirim ke negara tersebut dan dirakit di lokasi. Hal ini memungkinkan banyak pekerjaan dilakukan di area bernilai tinggi dan menghasilkan penghematan biaya. Menurut Anderson: “Kami menerima gambar desain 2D dan merekayasanya dengan inventaris 3D yang ada, meminimalkan proses engineering tambahan. Kemudian kami mengekspor model dari Tekla ke 3D Max, membuat animasi pabrik akhir yang diinginkan untuk klien.”

Selain membantu merancang modul, Contromation juga memastikan bahwa tabel waktu konstruksi tidak akan melanggar peraturan kesehatan dan keselamatan, karena keselamatan dalam desain sangat menentukan kesuksesan setiap proyek. “Dengan Tekla, kami dapat mengimpor model crane yang diperlukan dan melakukan studi kesesuaian, platform yang sempurna untuk meninjau kemudahan untuk dibangun,” paparnya.

Ketika melakukan studi pengangkatan, Contromation menemukan bahwa crane utama dan prosedur pengangkatan akan melanggar persyaratan kesehatan dan keselamatan. Seandainya hal itu ditemukan di tengah fase konstruksi, akan menimbulkan biaya dan waktu yang besar bagi klien.

“Dengan menilai metodologi dan jadwal konstruksi secara saksama, kami dapat menghapus risiko pengangkatan dan menghemat jutaan dolar,” kata Bpk. Anderson.

Salah satu proyek Contromation yang mungkin paling menantang adalah perusahaan batubara Kaltim Prima Coal di Indonesia. KPC memiliki fasilitas penanganan batu bara di Kalimantan Timur, fasilitas pelabuhan di mana batu bara dihancurkan, ditimbun, dan dimuat ke tongkang. Contromation dipanggil untuk meningkatkan kapasitas fasilitas tersebut dari 6 juta metrik ton ke 12 juta metrik ton.

Proyek ini menantang karena membutuhkan improvement dan mensyaratkan waktu henti minimal. Yang menarik, Contromation telah memenangkan kontrak untuk membuat desain konsep awal pabrik di Kalimantan tersebut sebelum dibangun. Namun, sebuah grup internasional memenangkan tender untuk membangun pabrik.

 


Menghemat uang, memastikan keselamatan
“Dia kembali tujuh tahun kemudian karena pemilik pabrik tidak dapat meningkatkan produktivitas pabrik sesuai desain Contromation selama penyusunan konsep awal pabrik.

Hal ini disebabkan oleh perubahan kecil dalam desain oleh kontraktor internasional, yang berdampak besar pada kapasitas mendatang.”

Karena itu proyek peningkatan, pemodelan juga melibatkan inspeksi langsung di lokasi. “Kami harus membuat model seluruh strukturnya kemudian membuat model fasilitas baru yang ditingkatkan,” papar Anderson.

Dengan Tekla, Contromation berhasil merancang dan mengeksekusi pemodelan yang diperlukan, dan Contromation mampu menyelesaikan peninjauan risiko tuntas fasilitas tersebut, sebelum pekerjaan instalasi. Contromation memberikan layanan vital engineering yang menghemat uang perusahaan, meningkatkan efisiensi dan keselamatan untuk proyek bernilai jutaan dolar. Dan untuk melakukan semua itu, Contromation mengandalkan Tekla.

Mining Industry - Contromation Energy Services
Kami memberi klien cara yang lebih cerdas untuk menghitung biaya modal, dengan kontrol keuangan lebih besar, serta memitigasi risiko. Tekla memungkinkan kemudahan pelacakan yang sangat baik ketika mengonfirmasi kuantitas proyek dengan kemampuan untuk mengekstraksi data dari model berbasis informasi gedung
Edmund Anderson
General Manager
PT. Contromation Energy Services

Enter content here